Selasa, 11 November 2014

Keanggotan Forum CSR Indonesia






















Keanggotan Forum CSR Indonesia
antamm

1. AntamMemandirikan MasyarakatANTAM secara aktif melakukan program pengembangan masyarakat (community development-comdev) sesuai dengan situasi wilayah. Program ini telah direncanakan secara terperinci dalam setiap tahun anggaran dan secara garis besar tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di setiap awal tahun. 

Semua aktivitas pengembangan masyarakat ditujukan untuk memandirikan masyarakat dalam jangka panjang, melalui pengembangan ekonomi lokal, program kesehatan, dan pendidikan.

Disamping itu, ANTAM juga membina hubungan baik dengan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berperan sebagai fungsi kontrol serta penghubung antara Perusahaan, pemerintah dan masyarakat dengan melihat kondisi masyarakat secara langsung. ANTAM juga bekerjasama dengan para akademisi sebagai tenaga ahli yang dapat memberikan pendapat dan saran untuk program tanggung jawab sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Untuk mengetahui tingkat penerimaan masyarakat atas program CSR, pada tahun 2012 ANTAM melaksanakan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Agregat nilai IKM yang diperoleh adalah 77,83% dan masuk dalam rentang 66-80 (‘puas’). Pencapaian ini menandakan bahwa masyarakat penerima program CSR merasa ‘puas’ dengan pelaksanaan program CSR Perusahaan.
Link Website : http://www.antam.com/
xl-indonesia

2. XL Indonesia
Sejarah
XL adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Mulai beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996, XL saat ini adalah penyedia layanan seluler dengan jaringan yang luas dan berkualitas di seluruh Indonesia bagi pelanggan ritel (Consumer Solutions) dan solusi bagi pelanggan korporat (Business Solutions). XL satu-satunya operator yang memiliki jaringan serat optik yang luas. XL telah meluncurkan XL 3G pada 21 September 2006, layanan telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di Indonesia. XL dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad (“Axiata Group”) melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (66,5%) dan publik (33,5%). Sebagai bagian dari Axiata Group bersama-sama dengan Robi (Bangladesh), Smart (Cambodia), Idea (India), Celcom (Malaysia), M1 (Singapore), SIM (Thailand) dan Dialog (Sri Lanka).
Link Website : http://www.xl.co.id/corporate/id/home
bca

3. BCA
Berdedikasi Melalui Bakti BCA
Bank Central Asia (BCA) aktif melaksanakan program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility – CSR) di Indonesia. Di bawah naungan program “Bakti BCA” memberikan dana dan menyediakan bantuan logistik melalui berbagai program CSR untuk sektor pendidikan, pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM), kesehatan, pelestarian lingkungan, dan bantuan penanggulangan bencana alam.

Di dalam bidang pendidikan antara lain Program Pendidikan Akuntansi (PPA) non gelar, Program Beasiswa Bakti BCA, Program Bakti BCA Terintegrasi, Program Pendidikan Ramah Anak dan Edukasi Produk Perbankan. Di bidang UKM meliputi pelatihan bagi pengusaha kecil dalam pengelolaan keuangan, pengembangan pasar, keterampilan bengkel motor dan kerja sama antara PT Astra Internasional dengan PT Pertamina mengembangkan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mitra Bersama pada beberapa daerah di Indonesia.

Program CSR di bidang kesehatan masyarakat melalui kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan bersama UNICEF untuk program imunisasi anak, pelaksanaan operasi katarak maupun layanan kesehatan lainnya bagi masyarakat tak mampu dan perbaikan serta pembangunan rumah tak layak huni. Di bidang lingkungan hidup, BCA bekerja sama dengan WWF Indonesia dalam program New Tress dengan menyumbangkan 2.000 pohon untuk penghijauan di Taman Nasional Gunung Rinjani, NTB.

Selain itu, dalam bidang penanggulangan bencana alam, BCA menyerahkan bantuan untuk meringankan penderitaan para korban bencana alam. Seperti di Wasior, Papua; Mentawai, Sumatera Barat; dan Merapi di Yogyakarta. Dana tersebut disalurkan melalui Palang Merah Indonesia. Terakhir, dalam bidang budaya meliputi pementasan wayang orang, opera Jawa Kolosal Mata Hati, festival Dalang Bocah Tingkat Nasional, Jazz Gunung serta pembuatan dan penayanngan program edukasi tentang wayang di Kompas TV. (*)
Link Website : http://www.bca.co.id/

4. Chevron
Mengembangkan Kemitraan, Memajukan Masyarakat
Di Indonesia, ungkapan gotong royong berarti menawarkan bantuan, saling berbagi dan bekerja sama dengan yang lain. Selama lebih dari 80 tahun di Indonesia, Chevron telah menerapkan gotong royong melalui kemitraan dengan pemerintah setempat, masyarakat, organisasi pemerintahan dan non-pemerintahan serta organisasi pengembangan lainnya.

Sebagian besar program tanggung jawab perusahaan kami berinvestasi pada tiga area fokus utama. Yaitu, memperbaiki akses kebutuhan dasar manusia seperti layanan kesehatan, gizi yang lebih baik, perbaikan sanitasi, dan pertanian; memperbaiki akses pendidikan dan pelatihan; dan peningkatan mata pencaharian masyarakat yang berkelanjutan. Kami juga mendukung seni dan budaya, upaya perlindungan lingkungan serta memberikan bantuan bencana alam dan upaya rehabilitasi jangka panjang. Setiap elemen ini turut mendukung kemajuan sosio-ekonomi masyarakat. Program investasi sosial ini diperuntukkan bagi masyarakat dimana kami beroperasi yang sekaligus memperlihatkan komitmen kami menjadi mitra pilihan
Link Website : http://www.chevronindonesia.com/


5. Djarum Foundation
Sejak awal didirikan, Djarum senantiasa terus berupaya untuk menjadi perusahaan yang turut berperan serta dalam memajukan bangsa dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mempertahankan kelestarian sumber daya alam Indonesia. Dalam kurun waktu 60 tahun, Djarum telah melakukan berbagai program dan kegiatan yang sejalan dengan tujuan pembangunan tersebut.
Djarum Foundation didirikan 30 April 1986 oleh generasi penerus, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono. Djarum Foundation berpegang pada filosofi “Lahir Dari Dalam dan Berkembang Bersama Lingkungan.” Berangkat dari dasar hidup tersebut, Djarum Foundation berusaha mencapai tujuannya, yaitu untuk menjadi institusi yang terbaik dalam memajukan Indonesia sebagai negara yang digdaya seutuhnya di bidang sosial, olahraga, lingkungan, pendidikan dan budaya.

Dengan misi memajukan Indonesia menjadi negara digdaya yang seutuhnya, Djarum Foundation mencapai tujuannya melalui beragam kegiatan dengan mengusung misi yang fokus pada bidang masing-masing.

1951    
Djarum Sumbangsih Sosial
Berperan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
1969
Djarum Beasiswa Bulutangkis
Membantu persatuan Indonesia dan meningkatkan martabat bangsa melalui kejayaan bulutangkis.
1979
Djarum Trees For Life
Melestarikan lingkungan demi kehidupan yang berkualitas.
1984
Djarum Beasiswa Plus
Membantu mencetak sumber daya manusia agar semakin berprestasi bangsa ini dan semakin kokoh Negeri ini.
1992
Djarum Apresiasi Budaya
Meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kekayaan budaya Indonesia.
Semua program dari Djarum Foundation adalah bentuk konsistensi Bakti Pada Negeri, demi terwujudnya kualitas hidup Indonesia di masa depan yang lebih baik dan bermartabat.
Link Website : http://www.djarumfoundation.org/


6. JAPFA
Peduli Anak Indonesia 
Kampanye Gizi JAPFA4Kids merupakan kegiatan kepedulian sosial perusahaan dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA). Mengambil tema “Anak Indonesia Peduli Gizi”, kampanye gizi ini bertujuan untuk Meningkatkan wawasan pengetahuan tentang pentingnya mengkosumsi pangan hewani bagi kesehatan dan kecerdasan anak-anak. Sejak dimulai pada tahun 2008 hingga saat ini, kegiatan Kampanye Gizi JAPFA4Kids sudah diadakan di 18 propinsi di seluruh Indonesia. 
Kampanye gizi JAPFA4Kids dilakukan selama dua hari berturut-turut di satu lokasi, dengan fokus pada anak-anak murid sekolah dasar negeri di wilayah sekitar unit operasional JAPFA.

Dengan kehadirannya dalam suatu lingkungan, JAPFA berharap dapat membawa pengaruh baik dan ikut memberikan kemajuan untuk lingkungan sekitar. Baik melalui bantuan sarana maupun prasarana, JAPFA terus berusaha untuk berkontribusi dalam masyarakat untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Dengan hubungan dan kerjasama yang baik dengan masyarakat, JAPFA berharap dapat terus berkembang menuju kesejahteraan bersama.

JAPFA mendukung dunia pendidikan di Indonesia agar dapat meningkatkan kualitas generasi mendatang. Selain itu, juga turut serta membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan di beberapa sekolah dasar yang rusak akibat bencana alam. Dengan infrastruktur yang layak dan mendukung, JAPFA berharap proses kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih baik, dan anak-anak dapat menikmati pendidikan yang menjadi hak mereka. Anak-anak adalah investasi Indonesia yang harus kita jaga bersama.

JAPFA dan anak-anak perusahaan juga ikut mendukung kegiatan olahraga di Indonesia; terutama olahraga Catur melalui JAPFA Chess Club. Selain itu, JAPFA juga memberikan pelatihan karate yang terbuka untuk umum di Sidoarjo, dan turut mendukung olahraga lain, seperti sepakbola, balap sepeda dan bulutangkis. Dunia olahraga memiliki nilai-nilai yang harus dikembangkan dalam jiwa bangsa, seperti sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, dan percaya diri. JAPFA berkomitmen untuk terus ikut mendukung perkembangan olahraga di Indonesia.
Link Website : http://www.japfa4kids.com/


7. Medco Energi
CSR Bagian Pencapaian Pertumbuhan Bisnis
Seperti halnya perusahaan terkemuka lainnya di Indonesia maupun dunia, Medco Energi menyadari bahwa mendapatkan keuntungan bukanlah sekedar keberhasilan untuk menjamin pertumbuhan bisnis di masa mendatang. Medco Energi merasa bahwa bisnis yang benar-benar sukses dan berkelanjutan harus dapat memberikan kontribusi langsung dan nyata untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sosial dan lingkungan masyarakat. Terutama masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan kami. Konsep ini dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR).
Untuk MedcoEnergi, CSR telah menjadi bagian internal dari upaya kami untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Diantaranya di bidang pendidikan, mendorong pertumbuhan ekonomi, kehidupan spritual, kemanusia, seni dan budaya, olah raga dan hubungan antar komunitas lainnya.
Link Website : http://www.medcofoundation.org


8. Trakindo
Pentingnya Reputasi Untuk Kesuksesan
Corporate Social Responsibility (CSR) di Trakindo diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan para pemangku kepentingan, khususnya karyawan dan masyarakat setempat. Masalah pendidikan bagi masa depan generasi Indonesia, Trakindo telah aktif dengan memberikan dukungan pendidikan sebagai bagian dari kegiatan CSR. Diantaranya melalui beasiswa reguler untuk anak-anak berbakat dari karyawan. Juga melakukan kerja sama dengan sekolah-sekolah menengah (SMA) maupun lembaga pendidikan tinggi seperti Politeknik di Indonesia. Melalui perguruan tinggi, Trakindo membantu mendirikan program studi alat berat dengan menyediakan mesin dan fasilitas multimedia. Semuanya direkrut dari siswa yang telah dinyatakan memenuhi syarat.

Kesehatan masyarakat dan program-program sosial juga merupakan bagian dari kegiatan CSR Trakindo. Diantara program-program rutin adalah donor darah triwulanan diselenggarakan di kantor Trakindo di seluruh Indonesia. Trakindo juga merupakan salah satu sponsor utama dari program berkelanjutan operasi bibir sumbing bagi anggota masyarakat terutama di Kalimantan Timur dengan wilayah operasional perseroan.

Trakindo juga berpartisipasi aktif dalam memberikan bantuan berupa dana, kebutuhan masyarakat korban bencana dan mobilisasi alat-alat berat di daerah-daerah yang terkena bencana. Seperti yang pernah dilakukan saat terjadinya tsunami di Aceh, gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah serta banjir di beberapa daerah di Indonesia. Melalui program CSR Trakindo itu juga bertujuan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat lokal dan membina hubungan harmonis dengan mereka.
Link Website : http://www.trakindo.co.id/


9. Total
Menjalankan Tanggung Jawab Sosial Dengan Konsisten
Di Indonesia, Grup TOTAL diwakili oleh afiliasinya di sektor hulu dan hilir. Di bidang eksplorasi dan produksi (hulu), TOTAL E&P INDONESIE (TEPI) telah menjadi operator untuk Blok Mahakam di Kalimantan Timur sejak tahun 1968. TEPI merupakan produsen gas terbesar di Indonesia sejak tahun 2000 dan saat ini berkontribusi sebesar 82% dari keseluruhan pasokan Kilang LNG Bontang. TOTAL memperluas aktifitasnya di luar area Mahakam dengan jumlah aset 15 blok di tahun 2012. Di sektor hilir, TOTAL di Indonesia diwakili oleh PT. Total Oil Indonesia (TOI).

Sebagai bagian dari perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia, Total juga terlibat dalam pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat di bidang pendidikan dan penelitian, kesehatan dan gizi, pemberdayaan ekonomi lokal, lingkungan dan energi alternatif. Semuanya dijalankan dengan berkesinambungan dan konsisten, dengan komitmen penuh Total dalam menjawab tantangan pembangunan di Indonesia.

Komitmen Total diimplimentasikan melalui program tenaga kerja, dengan perencanaan yang ekstensif dalam mengembangkan tenaga kerja dan para manajer lokal melalui pelatihan dan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, serta program pengembangan jenjang karir bagi karyawan baru. Total juga terus memperbesar jaringan kemitraan dengan perusahaan nasional dan secara signifikan membuka lahan pekerjaan baru. Saat ini diperkirakan terdapat 20.000 orang karyawan tetap bekerja di berbagai lokasi di Indonesia.
Link Website : http://www.id.total.com/in/tentang-kami.html
unilever

10. Unilever
Empat Pilar Program CSR
Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari 6000 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.

Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan. Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum dalam Prinsip Bisnis Kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor kami.

Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan dnegan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).
Link Website : http://www.unilever.co.id/id/
Source : http://indonesiacsrsociety.com/keanggotaan/



Read More

Mau jadi petani moderen, ya ikut Sekolah Petani


Unilever CSR Revisi Buku Sekolah Petani Final
Saya sudah mengikuti banyak kegiatan penyuluhan pertanian, tetapi yang paling terkesan adalah dengan Sekolah Petani. Petani yang tadinya tidak berani bicara menjadi berani mengemukakan pendapat.” (Pak Rustam, Ketua Kelompok Tani ”Maju Makmur”, Desa Pringkuku, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan)

Petikan di atas merupakan pengakuan jujur dari seorang petani yang sudah merasakan manfaat setelah mengikuti program Sekolah Lapang untuk para petani kedele hitam binaan Yayasan Unilever Indonesia (YUI). Selama ini kemitraan yang terjalin antara YUI dengan para petani kedele hitam, tidak sekedar dalam kaitan bisnis, melainkan juga dalam hal pendidikan untuk memberdayakan petani. Salah satunya, YUI bekerja sama dengan Yayasan FIELD Indonesia, membuat Program pendidikan untuk memberdayakan petani kedele hitam. Untuk mengetahui apa dan bagaimana Sekolah Petani, diterbitkanlah buku : Petani Mengasah Otak, Mengolah Hati. SEKOLAH PETANI UNTUK PENGELOLAAN AGROEKOSISTEM KEDELAI HITAM

Program pendidikan dalam bentuk Sekolah Petani ini dirancang dengan menggabungkan model pendidikan non-formal orang dewasa lewat analisis agroekosistem. Dalam pelaksanaannya, terdapat serangkaian pertemuan rutin (mingguan) selama masa pelatihan satu musim tanam. Secara berkelompok, para petani melakukan observasi dan analisis lapangan, sekaligus membuat keputusan tentang pengelolaan tanaman. Program ini memakai pendekatan “pertanian berkelanjutan” dengan mengembangkan budidaya tanaman secara sehat, mendayagunakan serangga musuh alami (predator), dan melatih petani menjadi ahli.

Dikembangkan sejak tahun 2009 hingga 2012 , awalnya Sekolah Petani dirintis di Dusun Gulon, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. Selanjutnya, dikembangkan di Kabupaten Nganjuk, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Bantul, dan Kulonprogo. Sebagai gambaran, tahun 2010 diselenggarakan 18 unit Sekolah Petani. Tahun 2011 dilaksanakan lagi 16 unit dan dikembangkan beberapa kegiatan tindak lanjut, yakni kegiatan bagi kelompok tani alumni Sekolah Petani untuk memperdalam lagi pengetahuan dan ketrampilan terkait komoditas kedele hitam. Pada tahun 2012, diselenggarakan program 13 unit Sekolah Petani ditambah 18 unit kegiatan tindak lanjut di kabupaten-kabupaten tersebut.

Penguasaan 3 bidang penting
Proses belajar dalam Sekolah Petani dipandu oleh 2 orang petani pemandu dari desa setempat, yang sebelumnya telah dilatih, dan didampingi asisten lapang sebagai fasilitator. Metoda ini dipercaya lebih menjawab tuntutan akan sebuah proses pendidikan yang menjunjung tinggi kesetaraan dan komunikasi dua arah antara peserta dan pemandunya. Tidak ada guru maupun murid di Sekolah ini. Yang ada, sekelompok orang dengan minat yang sama, untuk belajar ‘bagaimana dan mengapa’ tentang suatu topik. Guru sesungguhnya di sekolah ini adalah lahan sawah itu sendiri, yang menyediakan hampir semua materi pelatihan, seperti tanaman, serangga, dan permasalahan nyata.
Tiga bidang penting dikembangkan dalam Sekolah Petani. Pertama, “bidang teknik” yang mencakup keterampilan dan pengetahuan. Tujuannya, agar petani mampu secara mandiri dan bersama koleganya melakukan pengamatan, analisa-analisa, dan kajian-kajian lapangan. Kedua, “bidang hubungan antar sesama” yang meliputi interaksi, komunikasi, dan kerjasama. Bidang ini dikembangkan agar petani mampu melakukan kerjasama, diskusi, menganalisis masalah secara bersama-sama, dan berkomunikasi. Ketiga adalah “bidang pengelolaan” yang menekankan petani menjadi manajer atas lahannya sendiri. Tujuannya, agar petani mampu menganalisis masalah dan membuat keputusan tentang tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Sekolah Lapangan berakhir dengan kegiatan Hari Temu Lapangan, yang dirancang sendiri oleh para peserta. Pada hari itu, para peserta mempresentasikan apa yang telah mereka pelajari serta rencana-rencana kegiatan tindak lanjut yang akan dilakukan di hadapan warga, pemerintahan setempat, dan segenap pemangku kepentingan lainnya.

Setelah “lulus” sekolah ini diharapkan petani bisa menjadi subyek yang mampu mengambil keputusan secara bersama-sama dalam mengelola agroekosistem di lahan sawahnya secara sehat dan ekologis. Selain itu sekolah ini juga sebagai wadah bagi petani untuk saling belajar. Bukan saja belajar hal-hal yang berlandaskan pada kerja ”otak” seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, maupun menggunakan bahasa, melainkan juga yang berkaitan dengan kerja ”hati”, seperti kemampuan menerima, menilai, mengelola, maupun mengontrol emosi.      

“Mau jadi petani moderen, ya ikut Sekolah Petani…” (Bu Saniah, peserta Sekolah Petani, Kabupaten Trenggalek)



Source : http://indonesiacsrsociety.com/mempraktikan-agroekosistem-budidaya-kedele-hitam/
Read More

Sabtu, 13 September 2014

Sekolah Petani Untuk Pengelolaan Agro Ekosistem Kedelai Hitam (UNIVELER)

Mempraktikan Agroekosistem Budidaya Kedele Hitam
“Saya sudah mengikuti banyak kegiatan penyuluhan pertanian, tetapi yang paling terkesan adalah dengan Sekolah Petani.  Petani yang tadinya tidak berani bicara menjadi berani mengemukakan pendapat. (Pak Rustam, Ketua Kelompok Tani ”Maju Makmur”, Desa Pringkuku, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan)
Petikan di atas merupakan pengakuan jujur dari seorang petani yang sudah merasakan manfaat setelah mengikuti program Sekolah Lapang untuk para petani kedele hitam binaan Yayasan Unilever Indonesia (YUI).  Selama ini kemitraan yang terjalin antara YUI dengan para petani kedele hitam, tidak sekedar dalam kaitan bisnis, melainkan juga dalam hal pendidikan untuk memberdayakan petani. Salah satunya, YUI bekerja sama dengan  Yayasan FIELD Indonesia, membuat Program pendidikan untuk memberdayakan petani kedele hitam. Untuk mengetahui apa dan bagaimana Sekolah Petani, diterbitkanlah buku; Petani Mengasah Otak, Mengolah Hati. SEKOLAH PETANI UNTUK PENGELOLAAN AGRO EKOSISTEM KEDELAI HITAM

Program pendidikan dalam bentuk Sekolah Petani ini dirancang dengan menggabungkan model pendidikan non-formal orang dewasa lewat analisis agroekosistem.  Dalam pelaksanaannya, terdapat serangkaian pertemuan rutin (mingguan) selama masa pelatihan satu musim tanam.  Secara berkelompok, para petani melakukan observasi dan analisis lapangan, sekaligus membuat keputusan tentang pengelolaan tanaman. Program ini memakai pendekatan “pertanian berkelanjutan” dengan mengembangkan budidaya tanaman secara sehat, mendayagunakan serangga musuh alami (predator), dan melatih petani menjadi ahli.

Dikembangkan sejak tahun 2009 hingga 2012 , awalnya Sekolah Petani dirintis di Dusun Gulon, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul.  Selanjutnya, dikembangkan di Kabupaten Nganjuk, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Bantul, dan Kulonprogo.  Sebagai gambaran, tahun 2010  diselenggarakan 18 unit Sekolah Petani.  Tahun 2011 dilaksanakan lagi 16 unit dan dikembangkan beberapa kegiatan tindak lanjut, yakni kegiatan bagi kelompok tani alumni Sekolah Petani untuk memperdalam lagi pengetahuan dan ketrampilan terkait komoditas kedele hitam. Pada tahun 2012,  diselenggarakan program  13 unit Sekolah Petani ditambah 18 unit kegiatan tindak lanjut di kabupaten-kabupaten tersebut.

Penguasaan 3 bidang penting
Proses belajar dalam Sekolah Petani dipandu oleh 2 orang petani pemandu dari desa setempat, yang sebelumnya telah dilatih, dan didampingi asisten lapang sebagai fasilitator. Metoda ini dipercaya lebih menjawab tuntutan akan sebuah proses pendidikan yang menjunjung tinggi kesetaraan dan komunikasi dua arah antara peserta dan pemandunya. Tidak ada guru maupun murid di Sekolah ini.  Yang ada, sekelompok orang dengan minat yang sama, untuk belajar ‘bagaimana dan mengapa’ tentang suatu topik. Guru sesungguhnya di sekolah ini adalah lahan sawah itu sendiri,  yang menyediakan hampir semua materi pelatihan, seperti tanaman, serangga, dan permasalahan nyata.

Tiga bidang penting dikembangkan dalam Sekolah Petani. Pertama, “bidang teknik” yang mencakup keterampilan dan pengetahuan.  Tujuannya, agar petani mampu secara mandiri dan bersama koleganya melakukan pengamatan, analisa-analisa, dan kajian-kajian lapangan.  Kedua, “bidang hubungan antar sesama” yang meliputi interaksi, komunikasi, dan kerjasama.  Bidang ini dikembangkan agar petani mampu melakukan kerjasama, diskusi, menganalisis masalah secara bersama-sama, dan berkomunikasi.  Ketiga adalah “bidang pengelolaan” yang menekankan petani menjadi manajer atas lahannya sendiri.  Tujuannya, agar petani mampu menganalisis masalah dan membuat keputusan tentang tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Sekolah Lapangan berakhir dengan kegiatan Hari Temu Lapangan, yang dirancang sendiri oleh para peserta.  Pada hari itu, para peserta mempresentasikan apa yang telah mereka pelajari serta rencana-rencana kegiatan tindak lanjut yang akan dilakukan di hadapan warga, pemerintahan setempat, dan segenap pemangku kepentingan lainnya.

Setelah “lulus” sekolah ini diharapkan petani bisa menjadi subyek yang mampu mengambil keputusan secara bersama-sama dalam mengelola agroekosistem di lahan sawahnya secara sehat dan ekologis.  Selain itu sekolah ini juga sebagai wadah bagi petani untuk saling belajar.  Bukan saja belajar hal-hal yang berlandaskan pada kerja ”otak” seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, maupun menggunakan bahasa, melainkan juga yang berkaitan dengan kerja ”hati”, seperti kemampuan menerima, menilai, mengelola, maupun mengontrol emosi.       
     “Mau jadi petani moderen, ya ikut Sekolah Petani…” (Bu Saniah, peserta Sekolah Petani, Kabupaten Trenggalek)

Sumber : http://indonesiacsrsociety.com/mempraktikan-agro-ekosistem-budidaya-kedele-hitam/
Read More

BCA Beri Pelatihan Pemandu Wisata Outbound

Yogyakarta, 1 Juli2014 – Wisata outbound merupakan salah satu alternative wisata yang sedang berkembang di Indonesia. Hampir semua kalangan, profesi, baik pria, wanita, dewasa, anak-anak menyukai wisata yang menawarkan ragam permainan dan aktivitas di luar ruangan ini. Paket wisata outbound inilah yang akan hadi runtuk melengkapi paket wisata air di Desa Wirawisata Goa Pindul. Untuk melengkapi masyarakat Goa Pindul dengan kemampuan serta keterampilan (soft skill) yang dibutuhkan oleh pemandu wisata outbound,  PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui program Bakti BCA akan menggelar Program Pengembangan Experiential Learning/Outdoor Training Wirawisata. Hadir untuk membuka pelatihan Sekretaris Perusahaan BCA Inge Setiawati, Head of Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Sapto Rachmadi, Ketua Wirawisata Gua Pindul Budi Hardiyanto.

“Sebagai wujud konsistensi dan keterlibatan aktif dalam mendukung perkembangan sector pariwisata di Indonesia, BCA telah memberikan serangkaian bantuan berupa pengembangan fasilitas dan infrastruktur, pelatihan mengenai pelayanan kepada pengunjung, pengelolaan lingkungan, serta produk dan layanan perbankan yaitu Electronic Data Capture (EDC) BCA sebagai alternative sarana pembayaran pengunjung kepada Desa Wirawisata Gua Pindul, Gunung Kidul. Guna mendapatkan hasil yang maksimal dan menyeluruh serta melakukan diferensiasi produk, BCA akan menyelenggarakan program pengembangan Experiential Learning/Outdoor Training Wirawisata bagi pemandu wisata Desa Wirawisata Gua Pindul, Gunung Kidul.” kata Inge.

Training yang akan digelar dalam periode Juli hingga Agustus 2014 ini dibuka pada tanggal 1 Juli 2014 di desa wirawisata Goa Pindul. Para peserta akan mendapat beragam materi pelatihan yang akan melengkapi mereka dalam memandu jenis wisata yang dikembangkan untuk melatih manajemen diri terutama kemampuan softskill dan pengembangan pribadi serta kepemimpinan. Adapun materi yang akan disampaikan mencakup pelatihan dinamika kelompok, pelatihan pembuatan proposal, pelatihan video dan foto untuk kegiatan outdoor sebagai media promo dan penyimpanan data kegiatan, pembuatan permainan dan alat permainan, dan pelatihan pemasangan alat permainan.

Para peserta akan dilatih oleh para fasilitator yang telah berpengalaman di bidangnya. Para fasilitator akan mengajarkan  ice breaking dan energizer games. Tidak hanya cara dan aturan permainan, setiap pemandu wisata pun akan diajarkan tujuan dari setiap permainan serta solusi dari setiap permainan dan bagaimana menciptakan permainan-permainan baru. Permainan-permainan yang melatih dan menguji kerjasama dan ikatan kelompok, leadership, koordinasi dan strategi akan diajarkan dan dipraktekkan oleh seluruh pemandu wisata.

“Kami berharap melalui materi-materi yang akan diberikan selama pelatihan ini, nantinya para pemandu wisata outbound desa wisata wirawisata Goa Pindul dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam memberikan pelayanan wisata outbound bagi pengunjung. Dengan kombinasi pelayanan prima antara wisata air dan wisata outbound ini, BCA yakin kesejahteraan masyarakat desa wisata wirawisata Goa Pindul akan semakin meningkat.” Tutup Inge. Selain pelatihan outbound, pada saat yang bersamaan dilakukan pelatihan peningkatan kemampuan serta keterampilan (soft skill) SDM bidang pariwisata dan layanan prima batch ke-3 di Hotel Santika.

Hasil pendampingan BCA pada desa wirawisata Goa Pindul mulai berbuah manis. Jumlah pengunjung meningkat dan kesejahteraan masyarakat pun semakin baik.“ Komitmen BCA dalam mendampingi pengelola desa wirawisata Goa Pindul telah membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat. Pendapatan operator kami melonjak hingga 20 kali lipat disbanding sebelum didampingi BCA di tahun 2011.” Ujar Yudan, salah seorang pengurus Desa Wirawisata Goa Pindul.


Kepala Kantor Cabang Utama (BCA) Yogyakarta Sabar Purnomo (tengah) didampingi Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Inge Setiawati (kiri) menyerahkan salah satu perangkat permainan outbound kepada salah seorang pemandu wisata outbound Desa Wirawisata Goa Pindul Aditya (kanan). Untuk melengkapi masyarakat Goa Pindul dengan kemampuan serta keterampilan (soft skill) yang dibutuhkan oleh pemandu wisata outbound,  BCA melalui program Bakti BCA akan menggelar Program Pengembangan Experiential Learning/Outdoor Training Wirawisata. Paketwisata outbound ini akan hadir untuk melengkapi paket wisata air di Desa Wirawisata Goa Pindul.

Sumber : http://indonesiacsrsociety.com/dukung-wirawisata-goa-pindul-diferensi-asiproduk-bca-beri-pelatihan-pemandu-wisata-outbound/
Read More

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014

Djarum2Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014,  Sebarkan Semangat Bulutangkis ke Pelosok Indonesia

Komitmen Djarum Foundation terhadap upaya peningkatan prestasi bulu tangkis di Indonesia tidak lekang oleh waktu. Demi tujuan mulia menjaga supremasi olahraga tepok bulu di Tanah Air, Djarum Foundation kembali menyelenggarakan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 yang bakal diselenggarakan di GOR PB Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah,  5 September 2014.

Menurut Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, tujuan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 adalah mengundang dan menjaring bibit unggul bulutangkis dari seluruh pelosok Indonesia. Hal ini seiring dengan tema Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 yaitu menyebarkan semangat bulutangkis ke seluruh pelosok Indonesia. Kelak para pemain yang lolos Audisi Umum ini akan berhak mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis.

“Seperti yang telah kami tunjukkan lewat komitmen Djarum Foundation terhadap perbulutangkisan Indonesia selama ini, kami kembali mengundang dan berupaya untuk menjaring bibit-bibit pemain bulutangkis terbaik dan berbakat melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014. Seperti menjadi tema Audisi Umum, kami ingin mencari mencari pemain potensial dari berbagai pelosok penjuru di Tanah Air,” kata Yoppy Rosimin, kemarin.


Djarum3

Dituturkan Yoppy, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis adalah sebuah upaya untuk menggelorakan kembali semangat bulutangkis agar bisa tersebar ke seluruh pelosok Indonesia.  Lewat kegiatan ini pula, seluruh atlet muda berbakat di Tanah Air diundang untuk ikut berpartisipasi pada Audisi Umum ini. Pasalnya berdasarkan pengalaman selama ini, asal dibina dengan optimal, siapa pun kelak bisa menjadi Juara Dunia, tanpa mengenal asal usul daerah, perbedaan warna kulit, suku, ras atau agama.

“Berdasarkan pengalaman selama ini, Juara Dunia tidak hanya lahir dan muncul dari kota besar. Banyak para Juara Dunia muncul dan lahir dari kota-kota kecil di pelosok penjuru Tanah Air,” tutur Yoppy. “Lihatkan Tontowi Ahmad berasal dari Sumpiuh, Banyumas (Jawa Tengah),  lalu Mohammad Ahsan dari Palembang (Sumatera Selatan), atau Liliyana Natsir dari Manado (Sulawesi Utara). Ini menunjukkan bahwa bibit pemain andal bisa datang dari mana saja,” tambahnya.

Djarum4

Menurut Team Manager PB Djarum, Fung Permadi, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 adalah upaya untuk menjaring pemain-pemain dengan bakat sempurna. “Seperti yang sudah kita lakukan pada tahun-tahun sebelumnya,  kembali PB Djarum berupaya untuk menjaring bibit-bibit atlet potensial dengan kualitas terbaik, bukan kuantitasnya. Atlet yang tangguh, pantang menyerah, memiliki daya juang tinggi, dan bermental juara adalah kriteria pebulutangkis yang kami cari. Oleh karena itu, seperti pada Audisi Umum sebelumnya, proses seleksi kali ini dijamin juga akan berlangsung sangat ketat dan obyektif,“ ujar Fung Permadi, bekas pemain nasional ini.

Ditambahkan oleh Christian Hadinata, pelatih sekaligus Legenda Hidup PB Djarum,  lewat Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 ini, pihaknya memang terus berupaya menjaga tradisi layaknya sebuah mata air untuk terus melahirkan para Juara-Juara Dunia tanpa henti. Semua usaha ini dilakukan untuk mempertahankan supremasi  dan kejayaan prestasi bulutangkis Indonesia di forum internasional.

“Sebagai negara kuat bulutangkis dunia, PB Djarum juga tergerak untuk terus berupaya melahirkan Juara Dunia di masa depan. Sumbangsih ini semata-mata untuk menjaga supremasi Indonesia sebagai negara kuat bulutangkis dunia,” ucap Christian, juara  ganda putra All England 1972 dan 1973 bareng Ade Chandra, serta juara ganda campuran All England 1979 dan Juara Dunia 1980 bersama Imelda Wiguna.
Semua informasi tata cara pendaftaran dan persyaratan peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 bisa diunduh dan didapatkan di website www.pbdjarum.org. Selain itu, melalui website www.pbdjarum.org peserta bisa langsung mengunduh formulir untuk dikirimkan bersama dengan persyaratannya atau langsung mendaftar secara online.

Sederet pebulutangkis nasional pernah mengharumkan bangsa Indonesia di forum internasional, tak jarang merupakan hasil besutan PB Djarum. Di antaranya bisa disebut mulai dari era Liem Swie King, Christian Hadinata, Kartono/Heryanto, Hadiyanto, Alm. Hadibowo Sutanto, Ivana Lie, Hastomo Arbi, Eddy Hartono Arbi, Ardy B. Wiranata, Alan Budikusuma, Yuni Kartika, Yuliani Sentosa, Zelin Resiana, Budi Santoso, Antonius Budi Ariantho/Denny Kantono, Minarti Timur, Rudy Gunawan, Hariyanto Arbi sampai pada era Sigit Budiarto di tahun 2000-an. Menyusul berikutnya, Vita Marissa, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Mohammad Ahsan, Berry Angriawan, Debby Susanto, Kevin Sanjaya, Rosyita Eka Putri, Ihsan Maulana, Praveen Jordan, Annisa Saufika. (*)

Sumber : http://indonesiacsrsociety.com/audisi-umum-djarum-beasiswa-bulutangkis-2014/

Read More
Designed ByBlogger Templates