Sabtu, 13 September 2014

Sekolah Petani Untuk Pengelolaan Agro Ekosistem Kedelai Hitam (UNIVELER)

Mempraktikan Agroekosistem Budidaya Kedele Hitam
“Saya sudah mengikuti banyak kegiatan penyuluhan pertanian, tetapi yang paling terkesan adalah dengan Sekolah Petani.  Petani yang tadinya tidak berani bicara menjadi berani mengemukakan pendapat. (Pak Rustam, Ketua Kelompok Tani ”Maju Makmur”, Desa Pringkuku, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan)
Petikan di atas merupakan pengakuan jujur dari seorang petani yang sudah merasakan manfaat setelah mengikuti program Sekolah Lapang untuk para petani kedele hitam binaan Yayasan Unilever Indonesia (YUI).  Selama ini kemitraan yang terjalin antara YUI dengan para petani kedele hitam, tidak sekedar dalam kaitan bisnis, melainkan juga dalam hal pendidikan untuk memberdayakan petani. Salah satunya, YUI bekerja sama dengan  Yayasan FIELD Indonesia, membuat Program pendidikan untuk memberdayakan petani kedele hitam. Untuk mengetahui apa dan bagaimana Sekolah Petani, diterbitkanlah buku; Petani Mengasah Otak, Mengolah Hati. SEKOLAH PETANI UNTUK PENGELOLAAN AGRO EKOSISTEM KEDELAI HITAM

Program pendidikan dalam bentuk Sekolah Petani ini dirancang dengan menggabungkan model pendidikan non-formal orang dewasa lewat analisis agroekosistem.  Dalam pelaksanaannya, terdapat serangkaian pertemuan rutin (mingguan) selama masa pelatihan satu musim tanam.  Secara berkelompok, para petani melakukan observasi dan analisis lapangan, sekaligus membuat keputusan tentang pengelolaan tanaman. Program ini memakai pendekatan “pertanian berkelanjutan” dengan mengembangkan budidaya tanaman secara sehat, mendayagunakan serangga musuh alami (predator), dan melatih petani menjadi ahli.

Dikembangkan sejak tahun 2009 hingga 2012 , awalnya Sekolah Petani dirintis di Dusun Gulon, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul.  Selanjutnya, dikembangkan di Kabupaten Nganjuk, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Bantul, dan Kulonprogo.  Sebagai gambaran, tahun 2010  diselenggarakan 18 unit Sekolah Petani.  Tahun 2011 dilaksanakan lagi 16 unit dan dikembangkan beberapa kegiatan tindak lanjut, yakni kegiatan bagi kelompok tani alumni Sekolah Petani untuk memperdalam lagi pengetahuan dan ketrampilan terkait komoditas kedele hitam. Pada tahun 2012,  diselenggarakan program  13 unit Sekolah Petani ditambah 18 unit kegiatan tindak lanjut di kabupaten-kabupaten tersebut.

Penguasaan 3 bidang penting
Proses belajar dalam Sekolah Petani dipandu oleh 2 orang petani pemandu dari desa setempat, yang sebelumnya telah dilatih, dan didampingi asisten lapang sebagai fasilitator. Metoda ini dipercaya lebih menjawab tuntutan akan sebuah proses pendidikan yang menjunjung tinggi kesetaraan dan komunikasi dua arah antara peserta dan pemandunya. Tidak ada guru maupun murid di Sekolah ini.  Yang ada, sekelompok orang dengan minat yang sama, untuk belajar ‘bagaimana dan mengapa’ tentang suatu topik. Guru sesungguhnya di sekolah ini adalah lahan sawah itu sendiri,  yang menyediakan hampir semua materi pelatihan, seperti tanaman, serangga, dan permasalahan nyata.

Tiga bidang penting dikembangkan dalam Sekolah Petani. Pertama, “bidang teknik” yang mencakup keterampilan dan pengetahuan.  Tujuannya, agar petani mampu secara mandiri dan bersama koleganya melakukan pengamatan, analisa-analisa, dan kajian-kajian lapangan.  Kedua, “bidang hubungan antar sesama” yang meliputi interaksi, komunikasi, dan kerjasama.  Bidang ini dikembangkan agar petani mampu melakukan kerjasama, diskusi, menganalisis masalah secara bersama-sama, dan berkomunikasi.  Ketiga adalah “bidang pengelolaan” yang menekankan petani menjadi manajer atas lahannya sendiri.  Tujuannya, agar petani mampu menganalisis masalah dan membuat keputusan tentang tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Sekolah Lapangan berakhir dengan kegiatan Hari Temu Lapangan, yang dirancang sendiri oleh para peserta.  Pada hari itu, para peserta mempresentasikan apa yang telah mereka pelajari serta rencana-rencana kegiatan tindak lanjut yang akan dilakukan di hadapan warga, pemerintahan setempat, dan segenap pemangku kepentingan lainnya.

Setelah “lulus” sekolah ini diharapkan petani bisa menjadi subyek yang mampu mengambil keputusan secara bersama-sama dalam mengelola agroekosistem di lahan sawahnya secara sehat dan ekologis.  Selain itu sekolah ini juga sebagai wadah bagi petani untuk saling belajar.  Bukan saja belajar hal-hal yang berlandaskan pada kerja ”otak” seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, maupun menggunakan bahasa, melainkan juga yang berkaitan dengan kerja ”hati”, seperti kemampuan menerima, menilai, mengelola, maupun mengontrol emosi.       
     “Mau jadi petani moderen, ya ikut Sekolah Petani…” (Bu Saniah, peserta Sekolah Petani, Kabupaten Trenggalek)

Sumber : http://indonesiacsrsociety.com/mempraktikan-agro-ekosistem-budidaya-kedele-hitam/
Read More

BCA Beri Pelatihan Pemandu Wisata Outbound

Yogyakarta, 1 Juli2014 – Wisata outbound merupakan salah satu alternative wisata yang sedang berkembang di Indonesia. Hampir semua kalangan, profesi, baik pria, wanita, dewasa, anak-anak menyukai wisata yang menawarkan ragam permainan dan aktivitas di luar ruangan ini. Paket wisata outbound inilah yang akan hadi runtuk melengkapi paket wisata air di Desa Wirawisata Goa Pindul. Untuk melengkapi masyarakat Goa Pindul dengan kemampuan serta keterampilan (soft skill) yang dibutuhkan oleh pemandu wisata outbound,  PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui program Bakti BCA akan menggelar Program Pengembangan Experiential Learning/Outdoor Training Wirawisata. Hadir untuk membuka pelatihan Sekretaris Perusahaan BCA Inge Setiawati, Head of Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Sapto Rachmadi, Ketua Wirawisata Gua Pindul Budi Hardiyanto.

“Sebagai wujud konsistensi dan keterlibatan aktif dalam mendukung perkembangan sector pariwisata di Indonesia, BCA telah memberikan serangkaian bantuan berupa pengembangan fasilitas dan infrastruktur, pelatihan mengenai pelayanan kepada pengunjung, pengelolaan lingkungan, serta produk dan layanan perbankan yaitu Electronic Data Capture (EDC) BCA sebagai alternative sarana pembayaran pengunjung kepada Desa Wirawisata Gua Pindul, Gunung Kidul. Guna mendapatkan hasil yang maksimal dan menyeluruh serta melakukan diferensiasi produk, BCA akan menyelenggarakan program pengembangan Experiential Learning/Outdoor Training Wirawisata bagi pemandu wisata Desa Wirawisata Gua Pindul, Gunung Kidul.” kata Inge.

Training yang akan digelar dalam periode Juli hingga Agustus 2014 ini dibuka pada tanggal 1 Juli 2014 di desa wirawisata Goa Pindul. Para peserta akan mendapat beragam materi pelatihan yang akan melengkapi mereka dalam memandu jenis wisata yang dikembangkan untuk melatih manajemen diri terutama kemampuan softskill dan pengembangan pribadi serta kepemimpinan. Adapun materi yang akan disampaikan mencakup pelatihan dinamika kelompok, pelatihan pembuatan proposal, pelatihan video dan foto untuk kegiatan outdoor sebagai media promo dan penyimpanan data kegiatan, pembuatan permainan dan alat permainan, dan pelatihan pemasangan alat permainan.

Para peserta akan dilatih oleh para fasilitator yang telah berpengalaman di bidangnya. Para fasilitator akan mengajarkan  ice breaking dan energizer games. Tidak hanya cara dan aturan permainan, setiap pemandu wisata pun akan diajarkan tujuan dari setiap permainan serta solusi dari setiap permainan dan bagaimana menciptakan permainan-permainan baru. Permainan-permainan yang melatih dan menguji kerjasama dan ikatan kelompok, leadership, koordinasi dan strategi akan diajarkan dan dipraktekkan oleh seluruh pemandu wisata.

“Kami berharap melalui materi-materi yang akan diberikan selama pelatihan ini, nantinya para pemandu wisata outbound desa wisata wirawisata Goa Pindul dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam memberikan pelayanan wisata outbound bagi pengunjung. Dengan kombinasi pelayanan prima antara wisata air dan wisata outbound ini, BCA yakin kesejahteraan masyarakat desa wisata wirawisata Goa Pindul akan semakin meningkat.” Tutup Inge. Selain pelatihan outbound, pada saat yang bersamaan dilakukan pelatihan peningkatan kemampuan serta keterampilan (soft skill) SDM bidang pariwisata dan layanan prima batch ke-3 di Hotel Santika.

Hasil pendampingan BCA pada desa wirawisata Goa Pindul mulai berbuah manis. Jumlah pengunjung meningkat dan kesejahteraan masyarakat pun semakin baik.“ Komitmen BCA dalam mendampingi pengelola desa wirawisata Goa Pindul telah membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat. Pendapatan operator kami melonjak hingga 20 kali lipat disbanding sebelum didampingi BCA di tahun 2011.” Ujar Yudan, salah seorang pengurus Desa Wirawisata Goa Pindul.


Kepala Kantor Cabang Utama (BCA) Yogyakarta Sabar Purnomo (tengah) didampingi Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Inge Setiawati (kiri) menyerahkan salah satu perangkat permainan outbound kepada salah seorang pemandu wisata outbound Desa Wirawisata Goa Pindul Aditya (kanan). Untuk melengkapi masyarakat Goa Pindul dengan kemampuan serta keterampilan (soft skill) yang dibutuhkan oleh pemandu wisata outbound,  BCA melalui program Bakti BCA akan menggelar Program Pengembangan Experiential Learning/Outdoor Training Wirawisata. Paketwisata outbound ini akan hadir untuk melengkapi paket wisata air di Desa Wirawisata Goa Pindul.

Sumber : http://indonesiacsrsociety.com/dukung-wirawisata-goa-pindul-diferensi-asiproduk-bca-beri-pelatihan-pemandu-wisata-outbound/
Read More

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014

Djarum2Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014,  Sebarkan Semangat Bulutangkis ke Pelosok Indonesia

Komitmen Djarum Foundation terhadap upaya peningkatan prestasi bulu tangkis di Indonesia tidak lekang oleh waktu. Demi tujuan mulia menjaga supremasi olahraga tepok bulu di Tanah Air, Djarum Foundation kembali menyelenggarakan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 yang bakal diselenggarakan di GOR PB Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah,  5 September 2014.

Menurut Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, tujuan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 adalah mengundang dan menjaring bibit unggul bulutangkis dari seluruh pelosok Indonesia. Hal ini seiring dengan tema Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 yaitu menyebarkan semangat bulutangkis ke seluruh pelosok Indonesia. Kelak para pemain yang lolos Audisi Umum ini akan berhak mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis.

“Seperti yang telah kami tunjukkan lewat komitmen Djarum Foundation terhadap perbulutangkisan Indonesia selama ini, kami kembali mengundang dan berupaya untuk menjaring bibit-bibit pemain bulutangkis terbaik dan berbakat melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014. Seperti menjadi tema Audisi Umum, kami ingin mencari mencari pemain potensial dari berbagai pelosok penjuru di Tanah Air,” kata Yoppy Rosimin, kemarin.


Djarum3

Dituturkan Yoppy, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis adalah sebuah upaya untuk menggelorakan kembali semangat bulutangkis agar bisa tersebar ke seluruh pelosok Indonesia.  Lewat kegiatan ini pula, seluruh atlet muda berbakat di Tanah Air diundang untuk ikut berpartisipasi pada Audisi Umum ini. Pasalnya berdasarkan pengalaman selama ini, asal dibina dengan optimal, siapa pun kelak bisa menjadi Juara Dunia, tanpa mengenal asal usul daerah, perbedaan warna kulit, suku, ras atau agama.

“Berdasarkan pengalaman selama ini, Juara Dunia tidak hanya lahir dan muncul dari kota besar. Banyak para Juara Dunia muncul dan lahir dari kota-kota kecil di pelosok penjuru Tanah Air,” tutur Yoppy. “Lihatkan Tontowi Ahmad berasal dari Sumpiuh, Banyumas (Jawa Tengah),  lalu Mohammad Ahsan dari Palembang (Sumatera Selatan), atau Liliyana Natsir dari Manado (Sulawesi Utara). Ini menunjukkan bahwa bibit pemain andal bisa datang dari mana saja,” tambahnya.

Djarum4

Menurut Team Manager PB Djarum, Fung Permadi, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 adalah upaya untuk menjaring pemain-pemain dengan bakat sempurna. “Seperti yang sudah kita lakukan pada tahun-tahun sebelumnya,  kembali PB Djarum berupaya untuk menjaring bibit-bibit atlet potensial dengan kualitas terbaik, bukan kuantitasnya. Atlet yang tangguh, pantang menyerah, memiliki daya juang tinggi, dan bermental juara adalah kriteria pebulutangkis yang kami cari. Oleh karena itu, seperti pada Audisi Umum sebelumnya, proses seleksi kali ini dijamin juga akan berlangsung sangat ketat dan obyektif,“ ujar Fung Permadi, bekas pemain nasional ini.

Ditambahkan oleh Christian Hadinata, pelatih sekaligus Legenda Hidup PB Djarum,  lewat Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 ini, pihaknya memang terus berupaya menjaga tradisi layaknya sebuah mata air untuk terus melahirkan para Juara-Juara Dunia tanpa henti. Semua usaha ini dilakukan untuk mempertahankan supremasi  dan kejayaan prestasi bulutangkis Indonesia di forum internasional.

“Sebagai negara kuat bulutangkis dunia, PB Djarum juga tergerak untuk terus berupaya melahirkan Juara Dunia di masa depan. Sumbangsih ini semata-mata untuk menjaga supremasi Indonesia sebagai negara kuat bulutangkis dunia,” ucap Christian, juara  ganda putra All England 1972 dan 1973 bareng Ade Chandra, serta juara ganda campuran All England 1979 dan Juara Dunia 1980 bersama Imelda Wiguna.
Semua informasi tata cara pendaftaran dan persyaratan peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 bisa diunduh dan didapatkan di website www.pbdjarum.org. Selain itu, melalui website www.pbdjarum.org peserta bisa langsung mengunduh formulir untuk dikirimkan bersama dengan persyaratannya atau langsung mendaftar secara online.

Sederet pebulutangkis nasional pernah mengharumkan bangsa Indonesia di forum internasional, tak jarang merupakan hasil besutan PB Djarum. Di antaranya bisa disebut mulai dari era Liem Swie King, Christian Hadinata, Kartono/Heryanto, Hadiyanto, Alm. Hadibowo Sutanto, Ivana Lie, Hastomo Arbi, Eddy Hartono Arbi, Ardy B. Wiranata, Alan Budikusuma, Yuni Kartika, Yuliani Sentosa, Zelin Resiana, Budi Santoso, Antonius Budi Ariantho/Denny Kantono, Minarti Timur, Rudy Gunawan, Hariyanto Arbi sampai pada era Sigit Budiarto di tahun 2000-an. Menyusul berikutnya, Vita Marissa, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Mohammad Ahsan, Berry Angriawan, Debby Susanto, Kevin Sanjaya, Rosyita Eka Putri, Ihsan Maulana, Praveen Jordan, Annisa Saufika. (*)

Sumber : http://indonesiacsrsociety.com/audisi-umum-djarum-beasiswa-bulutangkis-2014/

Read More
Designed ByBlogger Templates